Home » , » HARTA KARUN KITA TERPENDAM LAMA DI LAUT SAWU SELAMA 57 TAHUN

HARTA KARUN KITA TERPENDAM LAMA DI LAUT SAWU SELAMA 57 TAHUN

Written By jmw on Selasa, 12 November 2013 | 15.13





(PERIODE 1956-2013). 
Oleh: frans mado *)
Perth, 12 November 2013.

Flores Blog Community - Pencarian jati diri rumpun Generasi Flores yang kita sebut sebagai EKSISTENSI sekaligus IDENTITAS itu lama terpendam dalam kedalaman laut sawu. Proses pencarian sudah dilakukan oleh generasi pertama sampai generasi ketujuh, namun tetap saja kandas di proses finalisasinya (finishingnya). Kini hadir generasi kedelapan dalam yang disebut P4F (panitian persiapan pembentukan provinsi Flores, 8 Mei 2013) bergerak dan bertindak melakukan penyelaman di lautan sawu. Kali ini ekspedisi suci ini melangkah dengan upaya nyata menemukan harta karun yang terpendam di dasar laut sawu tersebut, berupa Indentitas dan Eksistensi.

Identitas & Eksistensi diri ini terbangun dalam satu jaringan P4F, dan terus bergerak melakukan penyelaman sampai ke dasar laut sawu, ...betulkah di dasar laut sawu itu ada harta karun atau tidak. Ternyata ekspedisi mendapatkan bukti awal bahwa ada 2 harta karun yang harus di angkat ke permukaan. Harta karun Pertama adalah Indentitas generasi, dan harta karun kedua adalah Eksistensi generasi. Upaya ekspedisi penyelaman di Lautan Sawu di komando oleh Bung Adam, maka sedikit demi sedikit harta karun itu terakngkat pelan-pelan. Sebagai penyelam P4F, kita harus pakai "dua kapal pengapung" bernama WACANA PEMBENTUKAN PROVINSI FLORES dan JEJARING SEKRETARIAT P4F/PARA KORWIL / KORLU di beberapa titik strategis untuk segera bersama dalam hitungan hari, minggu, bulan, semesteran dan tahunan, terus melakukan kontak radio panggil, dll.

Rupanya terasa berat beban DWI HARTA KARUN TERSEBUT, karena ada arus laut dalam yang merintanginya, makanya Nahkoda kapal pengapung yang bergerak maju dengan dua pengait (pertama; lakukan Safari ke Pemda Calon PF dan kedua lakukan Komunikasi Pemda Provinsi). Namun cara ini juga belum ampuh, maka perlu menambah tambang baja yang kuat untuk menarik dwi harta karun tersebut. Tambang baja segera dicari dari beberapa pribadi yang memiliki tambang agar bisa digunakan dengan baik (tambang baja itu berupa finansial /dana operasional). Sehingga dengan daya militansi Nahkoda kapal di atas, dwi harta karun semakin terangkat sudah bergeser dari dasar laut sekarang posisinya ada di pertengahan antara permukaan laut sawu dan dasar laut sawu. Kita boleh bergembira dengan upaya nyata ekspedisi kali ini. Kita telah menggunakan waktu ekspedisi P4F ini selama 189 hari (12 Nov 2013), atau sekitar 6 bulan berjalan, atau satu semester.

Kini, ekspedisi P4F berupaya agar dwi harta karun tersebut harus diangkat sampai ke permukaan laut sawu dengan waktu yang tersedia. Untuk itu Para penyelam tangguh (Tim Kerja P4F, Para Korwil dan Korlu serta simpatisan P4F) bergegas mencari tambahan pengait dan tambang baja yang kokoh agar sekali tarik oleh Kapal Pengapung, maka dwi harta karun tersebut bisa mengapung di permukaan laut Sawu. Inilah usaha ekstra yang akan dijalankan dalam semester kedua oleh ekspedisi P4F ini. Kita sedang memesan satu Kapal Pengapung buatan anak lokal bermesin otomatik sebagai penarik dwi harta karun tersebut, untuk itu di kapal pengapung itu kita beri nama KONGGRES P4F. Dengan demikian sudah ada tiga kapal pengapung yang terus bekerja untuk mengangkat DWI HARTA KARUN yang saat ini sudah berada di kedalaman 50 % dari dasar laut Sawu. Kapal pengapung buatan anak lokal itu dapat digunakan tanggal 14 Februari 2014 yang akan datang. Jadwal operasi kapal pengapung bernama KONGGRES P4F itu akan beroperasi dengan dukungan penuh Nahkoda kapal, operator teknis, mesin penarik, tambang baja, dan pengait harat karun tersebut.

Pengait baja (Komunikasi 10 Pemda dan 1 Pemprov) sudah dimiliki oleh tim ekspedisi P4F ini, sekarang masih dipesan tambang baja yang kokoh, agar dalam tiga bulan ke depan sudah bisa digunakan dengan tepat dan bermanfaat. Tambang baja yang kita perlukan itu berupa dana operasional Konggres P4F (150 juta gelang baja). Tim Ekspedisi P4F percaya tambang baja akan tiba tepat pada jadwal yang sudah dipesan. Sehingga perlu uji ketangguhan KAPAL PENGAPUNG BERMESIN OTOMATIK dapat bekerja sesuai dengan fungsinya di atas laut Sawu tersebut.

Pada semester kedua ekspedisi P4F ini telah didukung oleh tiga kapal pengapung, sehingga, keyakinan saya bahwa dwi harta karun di dalam laut sawu tersebut segera terangkat ke permukaan laut sawu. Kita sedang menunggu peristiwa bersejarah ini, bahwa ekspedisi P4F yang dinahkodai Bung Adam kali ini mampu dan berhasil mengangkat dwi harta karun yang dimaksud. Salam satu hati menuju Provinsi Flores 2015.

( Di kutip dari wacana pembentukan provinsi flores )

= Yohanes M Wain =

3 komentar:

KOMENTAR HARUS SESUAI DENGAN TOPIK YANG DI BICARAKAN

" GUNAKAN BAHASA YANG BAIK DAN SOPAN "

Entri Populer